Jakarta saat ini sedang di akhir musim penghujan, musim dimana musuh bebuyutan kami sering menampakkan kesadisannya. Bagaimana tidak sadis, tidak pandang siapa dan bagaimana musuh yang dihadapinya, kalau dia menyerang, semuanya bisa hancur bahkan nyawa bisa meregang. Sebagus apapun konfigurasi grounding yang dibuat, sehebat apapun alat yang dibeli, tetapi tidak ada yang menjamin akan selamat dari amukan si musuh bebuyutan ini, ya…itulah dia si Gundala Putra Petir. Saya pernah membaca sebuah cerita dari rekan-rekan amatir bahwa beliau sudah mengkonfigurasi peralatannya sedemikian rupa sehingga dirasa aman dari amukan si gundala ini. Tetapi, ketika hujan lebat tiba dan si gundala menyambar ke sana kemari, akhirnya singgah juga ke stasiun rekan amatir tersebut melewati antenna yang menjulang ke langit di atas rumahnya. Semua equipment yang terhubung ke kabel antenna tersebut hangus, bahkan kabel RG-8 yang segede jempol orang dewasa-pun leleh dibuatnya. Beruntung, radio klasik miliknya yang berharga mahal tidak tersambung dengan kabel antenna satupun. Dan beruntung pula, saat itu terjadi rekan tadi agak jauh duduknya dari stasiun radionya, sehingga korban nyawa terhindarkan. Continue reading